Arsip Blog

Beramal (Buah sekaligus Konsekuensi dari Ilmu) -Materi4-

Materi keempat (4).                                                                        Penyusun :  هيرماوان ريزقينطو (DPME)
Mentoring Al Islam Fakultas Teknik UMS

 

Tujuan Pembelajaran :

  1. Peserta dapat mengerti dan memahami pentingnya beramal dengan ilmu.
  2. Peserta dapat mengerti dan memahami tujuan dari beramal.
  3. Peserta diharapkan dapat bersemangat dalam beramal yang disertai dengan ilmu.

 

BERAMAL (BUAH SEKALIGUS KONSEKUENSI DARI ILMU)

 

A.   Pentingnya Beramal Dengan Ilmu

 

Pada materi yang ketiga kemarin sudah dijelaskan keutamaan ilmu dan keutamaan menuntutnya. Dan pada materi ketiga ini akan kita pancangkan keutamaan dari sebuah amal konsekuensi dari pada ilmu.

 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.”[H.R Ibnu Majah, Abu Ya’la, Ath Thabrani, dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani] Read the rest of this entry

Menuntut Ilmu [Materi 3 Tahun 2011]

Materi ketiga (3).                                                                 Penyusun :   ريزقينطوهيرماوان (DPME)
Mentoring Al Islam Fakultas Teknik UMS

Tujuan Pembelajaran :

  1. Peserta dapat mengerti dan memahami wajibnya menuntut Ilmu syar’i.
  2. Peserta dapat mengerti dan memahami tujuan dari menuntut ilmu.
  3. Peserta dapat mengerti dan memahami keutamaan serta adab-adab menuntut ilmu.
  4. Peserta diharapkan dapat bersemangat dalam menuntut ilmu.

MENUNTUT ILMU

 

A.   Wajibnya Menuntut Ilmu

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mewajibkan seorang muslim untuk menuntut Ilmu sebagaimana Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

 

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim.”[H.R Ibnu Majah, Abu Ya’la, Ath Thabrani, dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani] Read the rest of this entry

2 Syarat Diterimanya Ibadah

Ibadah merupakan sebuah kata yang amat sering terdengar di kalangan kaum muslimin, bahkan mungkin bisa kita pastikan tidaklah seorang muslim kecuali pernah mendengarnya. Lebih jauh lagi, ibadah merupakan tujuan diciptakannya seluruh jin dan seluruh manusia, sebagaimana firman Allah ‘azza wa jalla (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan seluruh jin dan seluruh manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu” (QS. Adz Dzariyat [51] :56). Namun telah tahukah kita bahwa ibadah memiliki syarat agar ibadah tersebut diterima di sisi Allah sebagai amal sholeh dan bukan amal yang salah? Dua syarat dalam ibadah itu adalah [1] berniat ikhlas kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan [2] ittiba’ (mencontoh) Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam. Untuk itulah mari sejenak kita luangkan beberapa gilintir waktu kita untuk mempelajarinya lewat tulisan singkat ini.


Dalil Dua Syarat Diterimanya Ibadah

Dua syarat ibadah ini bukanlah suatu yang dibuat-buat oleh para ‘ulama semata-mata berdasar akal mereka melainkan dua syarat ini telah Allah Subhanahu wa Ta’ala abadikan dalam firmanNya di ayat terakhir surat Al Kahfi dalam satu kesempatan sekaligus (yang artinya), “Sesungguhnya Sesembahan kalian adalah sesembahan yang esa, barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Robbnya maka hendaklah ia beramal ibadah dengan amalan yang sholeh dan tidak menyekutukan Robbnya dalam amal ibadahnya dengan suatu apapun(QS. Al Kahfi: 110). Read the rest of this entry